Selasa, 29 Oktober 2013

The Chronicle of Me and Puri Argenia *part 2* (Jangan Takut Memulai)

The Beginning of Puri Argenia 1

Setelah saya pulang dari Jakarta ke kota kembang Bandung, bayangan main bersama teman2 yang sudah lama tidak bertemu bikin saya sumringah sendiri. Gimana ga? Setelah 4 bulan dan jarak pulang hanya 3 minggu sekali bikin saya hampir lost contact dengan mereka semua. Gak heran setelah sampai di bdg saya menjadi liar (kudaa kalee ah...) rencana liburan 2 minggu sebelum memulai pembangunan Puri Argenia di Pangandaran, saya manfaatkan dengan sangat baik. Dengan cara main tiap hari dari pagi sampe pagi lagi! Badan rasanya kayak udah minum obat kuat dosis tinggi, karena ga ada capeknya! Riding, touring, nongkrong sampe jalan ama gebetan #eeh semua dijalanin tiap hari. Tapi ya itulah nikmatnya melepas penat dari keterikatan waktu, kadang kalau boleh milih, lebih baik ga punya duit daripada ga punya waktu. Duit bisa dicari, nah kalau waktu? Ga mungkin bisa dibeli berapapun kita bisa bayar!

Biar judulnya maen, tapi saya nyempetin sedikit2 belajar tentang bisnis hotel dan property bareng temen2 yang kompeten di bidangnya, karena dibalut suasana nongkrong enaknya ilmu dari mereka bisa keserap dengan baik. Saya belajar gimana bikin konstruksi yang baik, menghitung BEP, sampai menganalisis masalah yang mungkin muncul di kemudian hari. Lucunya saya memulai ini semua dengan pengetahuan "nol". Internet, iPad dan tidak malu untuk bertanya adalah sebaik2nya guru bagi saya. Setelah banyak ngobrol akhirnya saya memulai "bekerja" di minggu kedua dengan perencanaan. 

Meski tidak ada modal, tapi saya teringat dengan kata2 Penjelajah Dunia dengan motor Kang Jefrey J. Polnaja. Beliau adalah seorang biker motor besar yang mendedikasikan dirinya berkeliling dunia sendirian dengan motor, demi mempromosikan betapa indah dan damainya Indonesia. Pada suatu hari dia pernah berpesan secara pribadi kepada saya..

"Kang! Enak ya bisi keliling dunia pake BMW GS? saya mah boro2 keliling dunia, motornya aja gak kebeli hahahaha"

"eeh siapa bilang saya bisa dengan mudah dapet motor itu? sama saya juga, untuk bisa membeli satu unit motornya aja, impian mustahil bagi saya....tapi saya gak pernah berhenti bermimpi walau saya juga gak tau darimana saya bisa beli tu motor..."

"tapi minimal ada jalannya kan Kang?"

"Oiya jelas itu, tapi jalan itu terbentuk setelah kita punya mimpi. Dengan adanya mimpi dan target, alam bawah sadar kita akan otomatis mengejar mimpi dan target itu, meskipun saat bermimpi rasanya tidak mungkin mencapai mimpi itu...intinya jangan takut bermimpi Geu, bermimpilah, setelah ada mimpinya, baru setting target realistis, dengan sendirinya nanti akan terwujud...

Kata2 terakhir itu begitu berkesan dan membekas pada diri saya, sampai sekarang alhamdulillah sudah ada beberapa mimpi saya yang terwujud sesuai target walaupun mimpi kecil2an. Berbekal pengalaman tsb, akhirnya saya bermimpi bahwa suatu saat Puri Argenia ini akan menjadi besar dan memiliki banyak cabang usaha hanya dalam hitungan tahun. Mungkin banyak orang berpikir bahwa mimpi saya ini terlalu cepat dan waktunya ga realistis. Perusahaanya aja belom jadi udah mikir mau bikin usaha lagi. Tapi ya itu tadi alam bawah sadar akan menggerakan fisik kita untuk mencapai tujuan itu, saat saya menulis artikel ini (selasa 29 okt 2013) Puri Argenia 1 sudah hampir selesai dan pada januari saya bersiap membangun Puri Argenia 2 (kostel) di bandung. Padahal saya memulai semua ini pada bulan juli 2013 lalu.

Jadi kembali mimpi, saya memiliki mimpi yang saya wujudkan dalam bentuk master plan. Seperti yang udah dibahas di postingan saya sebelumnya, dalam kolom jenis usaha saya tulis "guest house, kostel, shuttle" kan? Nah penjabarannya adalah begini. Guest house itu diwakili oleh Puri Argenia 1 yang berlokasi di Pangandaran yang sebentar lagi akan selesai dan siap di booking #promosicolongan

Lalu untuk kostel, saya akan menyulap rumah yang saya tinggali di bandung menjadi sebuah Kostel, kos2an berfasilitas hotel, kenapa? Karena ternyata di daerah rumah saya (bdg atas) dekat dengan kampus2. Ga heran banyak yg kerumah nanya apakah rumah saya ini adalah rumah kos atau bukan? Ternyata setelah diselidiki, tetangga2 saya sudah menjadikan sebagian rumahnya sebagai rumah kos. Waw prospektif sekali pikir saya, kenapa saya tidak membuat kostel? Kenapa kostel? Karena saya mencari ceruk pasar yang berbeda dengan yang sudah ada, yakni mahasiswa yg mencari kenyamanan lebih dalam sebuah rumah kos. Dia ingin dilayani secara professional seperti menginap di hotel, namun dengan sistem sewa kos. Ceruk pasar yang ingin saya garap. 

Selanjutnya untuk shuttle, saya terinspirasi dengan layanan shuttle bandung-pangandaran yang sudah terlebih dahulu dirintis oleh orang lain di pangandaran. Berlatar belakang kekecewaan atas pelayanan mereka dan pemahaman saya akan dunia otomotif, saya jadi berpikir untuk membuat sebuah travel-shuttle bdg-pangandaran yg professional, ramah dan dengan unit yang relatif lebih nyaman dari yang mereka pakai. 

Memang semua dilakukan secara bertahap, tapi kenapa saya bisa begitu berani dan yakin semua ini akan berhasil atau minimal laku? Tanpa bermaksud sombong atau apapun, saya memang punya bakat jualan, dan latar belakang saya di dunia promosi melalui media nyata maupun maya cukup kuat, karena pekerjaan saya dulu menuntut saya untuk bisa berpromosi menarik pelanggan yg dalam hal ini adalah pendengar dan pemasang iklan. Meski begitu namanya juga usaha, semuanya tidak ada jaminan sukses, yang bisa kita lakukan hanya mencoba dan berusaha. Lalu berdoa mudah2an kuat menerima kenyataan kalau amit2 ternyata hasilnya pahit.

Setelah master plan ada, hati saya pun telah mantap untuk memulai semua. Setelah belanja belanji sedikit kebutuhan pembangunan di Ac* dan B* Home akhirnya saya berangkat ke pangandaran bermodal tekad, nekat, dan modal dalam arti sebenarnya bersama 2 orang tukang bangunan setia saya sebagai pegawai pertama dan ketika sampai disana, inilah yang saya hadapi...







*langsung tepok jidat* mau mulai dari mana dulu ya? 

See you on the next post....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar