Jumat, 13 Maret 2015

Teruntuk kawanku...

Kawan... Saat kau mulai sukses, saat kau mulai berada di posisi aman, ingatlah masa dulu saat kau sedang berada dibawah..saat kau berada dalam ketidakpastian.


Kawan... Saat kau mendapat apa yang kau inginkan, jangan kau sia2kan apa yang kau dapatkan itu, banyak yang berharap berada di posisimu, banyak yang berharap merasakan suka menjadi dirimu bahkan merasakan duka dan keluhanmu. Syukurilah dengan kerja keras, bukan dengan merasa hebat dan lalai lalu merasa marah saat waktumu diganggu pekerjaanmu. Ingatlah saat kau menginginkan dirimu disibukkan dengan pekerjaanmu dan kau ingin melakukan apapun demi berada di posisi itu.


Kawan...ini yang terpenting, jangan lupakan teman atau siapapun yang membuatmu bisa sampai pada posisimu saat ini, dari awal hingga sekarang ini. Sapa mereka, jumpai mereka, tanya kabar mereka, hargai mereka dengan kerja kerasmu. Buat mereka bangga dengan hasil karyamu yang menganggumkan. Bukan dengan selentingan negatif yang menceritakan betapa berubahnya kau sekarang. Betapa ego telah menguasai dirimu bahkan arogansi membalut perkataan dan sikapmu hingga kau lupa betapa dulu temanmu itu memperjuangkanmu agar jadi aktor dan bukan hanya penonton.


Kawan...biar bagaimanapun kawanmu ini akan tetap mendoakan kesuksesanmu, hargai itu dengan kearifan akhlakmu. Jangan sampai mereka merasa menyesal mengangkatmu lalu berbalik mendoakan kejatuhanmu. 


Kawan...sukses untukmu, kau boleh melupakanku. Tapi jangan lupakan pesanku, kelak itu akan berguna bagimu.


Ttd,

Kawan dari masa lalumu yang kau lupakan 

This is #PuriArgeniaTours !

Hei ho...akhirnya ada waktu buat bikin lanjutan blog saya yg judulnya Survey...survey (liputan survey Gunung Padang) pada postingan itu saya sedikit nyinggung soal Pangandaran. Buat yang belum tahu, saya udah ga kerja lagi di dunia radio, alih2 buat cari kerja lagi saya malah keranjingan buka bisnis sendiri. Walaupun kangen juga sih sama dunia kerja, banget malah...ada yang punya kerjaan? Sy siap kirim CV heheh...

Bisnis saya ini dikasih nama Puri Argenia (Argeu dan Nia nama kakak saya) awalnya cuma 1 cabang usaha, yaitu villa and guest house di Pangandaran. Seiring saktu dengan Seringnya saya broadcast dan juga promo soal perjalanan ke Pangandaran, anehnya jd malah sering ditanya biaya perjalanan/travelling ke Pangandaran dan mereka minta saya aturin semua. 

Sekali...

Dua kali...

Dan puncaknya, teman lama saya Mba Ayu owner Lawangwangi Creative Space (Cafe di Dago Giri) minta saya mengatur perjalanan untuk 100 orang karyawannya ke Pangandaran. Wew...tapi akhirnya order ini saya handle juga dan alhamdulillah super duper lancar dan memuaskan hehe...

Nah perjalanan ini juga yang menginspirasi saya buat seriusin bisnis travel ini, biar ga cuma dagang villa doang di Pangandaran. Akhirnya berdirilah #PuriArgeniaTours.

Berawal dari kekecewaan pelayanan Tours yang serba apa adanya dan kaku (serba diatur-saya dulu user travel agent) akhirnya saya mencetuskan sebuah ide (yang konon katanya) berbeda dari travel2 lainnya. Mengawali karir di dunia radio sebagai produser ugal2an bikin saya sangat terbiasa berpikir kreatif dan flexible dalam segala hal. Tak terkecuali saat membuka usaha, disaat travel agent menolak mengerjakan sebuah order dengan budget kecil, kita justru menerimanya. Kayaknya cuma kita yang ga takut rugi hahahah... Tapi gapapa karena saya menjalankan bisnis ini sebagai passion ketimbang profit oriented.

Seperti paket wisata yang lagi jadi hot promonya #PuriArgeniaTours. Tour Bandung-Pangandaran 2 hari 1 malam sudah termasuk makan 1 kali, transport, supir, bbm, htm dua tempat wisata, dan hotel, hanya 350rb nett per pax alias per orang. Ini hotelnya: 


Udah ada mini waterboomnya, depan hotel pantai barat, belakang hotel pantai timur (water sports, pelelangan ikan, seafood dinner)


Ini transportnya (vip big bus) atau Toyota Rush:



Mari kita jujur2an kalau kita sendiri pergi ke Pangandaran 2 hari 1 malem, berani ga cuma bawa 350rb? Sudah harus cukup untuk transport, makan 1 kali, dan main ke 2 tempat wisata?

Karena itu #PuriArgeniaTours hadir, liburan maksimal, harga minimal, udah bukan cuma wacana lagi. Semua karena kreatifitas, dan keberanian kita, dan yang terpenting. Sebenernya semuanya ga semahal itu sob! Asal kita tahu caranya.

Pangandaran membosankan? Tunggu dulu...udah pernah kesini belum?

Atau kesini?


Sebenarnya masih banyak spot yang belum diketahui banyak orang di Pangandaran, dan ga heran Pantai pangandaran jadi "Primadona" wisata pantai di Jawa Barat. Sudah banyak saya keliling pantai di jawa barat, Pangandaran lah yang paling komplit. Cuma Pangandaran yang punya lokasi wisata "dingin" ala wisata pegunungan namun dengan pantai disisinya, dan kami siap mengantar ke lokasi itu buat temen2 yang mau nyewa jasa kita. 

Ga cuma Pangandaran, kita juga punya paket wisata terbaru Bandung-Gn.Padang PP cuma 150rb/pax, dan yang lagi hot adalah paket wisata Bromo. Cuma 3.5jt/pax selama 5 hari 4 malam! 


Ga perlu jauh2 dan kadang ga perlu mahal2 dan tempat baru buat menikmati Indonesia, ribuan orang pada main ke Indonesia kok kita malah main keluar?

Abis ini saya bakal posting suka duka kerja di bisnis ini, di php-in lah, tekor lah, sampe ga punya duit buat bayar cicilan gara2 order ga datang2 hahahah....oke deh sampe ketemu lagi ya!


Note: buat yang mau pesen paket wisata, atau mau tau soal paket wisata apa aja yang ready di #PuriArgeniaTours, call aja 0815 7320 8013 Awas! Besok harga naik!! Hahhaha becanda...










Rabu, 11 Maret 2015

Cik Atuh Euy!

Cik Atuh euy!

Frase diatas sering keluar kalau orang sunda mengungkapkan kekesalan akan sesuatu tapi dengan cara yang lebih sopan. Frase diatas, kalau diartikan ke bahasa Indonesia, bisa berarti "tolonglah.." Atau kalau dalam bahasa inggris "oh come on!"

Lalu apa hubungannya sama postingan kali ini? Awalnya saya mau bahas soal Pangandaran Tour tapi berhubung ada sesuatu yang sering terjadi pada saya (dan mungkin pada teman2 juga) dan tadi pagi dalam perjalanan kejadian lagi. Akhirnya gatal ini saya garuk dengan bikin postingan yang mungkin ga penting buat beberapa orang.

Postingan ini lebih saya tujukan buat para pengendara motor, apalagi buat yang ngaku biker. (saya biker juga ya, yang kenal saya pasti tau "se-biker" apa saya, jadi jangan berpikir saya ga netral)

Buat yang nyetir mobil sendiri, pasti pernah mengalami spion mobilnya kesenggol sama pengendara motor. Trus si penyenggol lewat begitu aja kayak ga ada apa2 sedangkan si pemilik mobil ditinggal bengong/kaget. Dan sudah 3 hari belakangan saya sering mengalami ini, bahkan tadi pagi baru aja kejadian. Si penyenggol ditegur malah, tapi lempeng aja.

Dan yang paling baru, saya lagi diem di pinggir jalan (duduk diatas motor) nunggu pesenan makanan saya dateng (beli buat bawa pulang sama tukang makanan pinggir jalan) mendadak saya kaget karena spion motor saya disenggol cukup keras sama mahasiswi berjilbab (saya tau dia mahasiswi dari seragamnya). Dia cuma bilang "eh..." (sambil ngecek tangannya - yang di cek tangan dia loh, bukan saya yang dia senggol) lalu pergi begitu saja.

Gapapa sih, ga baret juga, ga rusak, orang cuma "ketoel" doang, tapi....

Ga tau buat orang lain, tapi buat saya ini ada masalah yang kalau dibiarkan bisa jadi "keprihatinan moral". Bayangin aja, orang udah nyenggol/nyeruduk/nabrak/noel badan atau benda milik orang lain dan dia lempeng aja kayak ga ada masalah. 

Kemana sopan santun kita sebagai manusia? 

Kita kan bukan kambing yang ga bisa bilang maaf. Kalau kambing udah nyeruduk orang trus ngeloyor gitu aja ya wajar namanya jg kambing. Tapi kita kan manusia, Apa sebegitu sulit dan malasnya kah bilang "maaf", "punten", atau "Sorry"? 

Dan makin kesini, makin banyak potret keprihatinan yang terjadi...

>Sein ke kiri, belok ke kanan, trus pas kecelakaan nyalahin yang nabrak. 
>Mobil gede pake strobo, plat nomer pilihan, bawa mobil ugal2an (mungkin dia berasa pejabat-lebih parah kalau pejabat beneran, bukannya ngasih contoh malah ngejago)
>Tukang parkir yang udah dikasih duit, pergi aja ga markirin/bantu narik motor
>Buang sampah ke jalan (apalagi kalau sampahnya berukuran besar) ditegur lempeng aja kayak ga ada apa2 kadang lebih galak (Makin prihatin kalau dilakukan sama plat luar kota yg main ke Bdg)
>Motor pakai mika lampu rem bening, pas di rem silau (masih ada aja)
>Jalanin motor ditengah trus pelan2, diklakson malah ngeliatin kadang melotot, bukan mikir. Padahal bayar pajak belum tentu lebih gede dari yang nglakson.
>Di stopan, (biasanya motor) bergerombol di depan garis marka berhenti, dikirain pada rusuh. Eeeh...udah ijo, pelan2 juga, trus di tengah ngalangin orang. 
>Ga mau ngantri, di mini market, dijalan dan di banyak tempat
>Ga sabaran, apa2 mau cepet, giliran dia ngalangin, Orang musti sabar
>ngegampangin urusan orang, ga mau tau. Egois tingkat dewa
>bangga berbuat salah, kalau dimarahin nyolot berasa lebih bener

Dan masih banyak lagi.. Whats wrong with you people?? Berbudaya itu bukan cuma mengaku di mulut, tapi dilakukan....apa susahnya: 

*Minta maaf ketika nyenggol atau nabrak orang atau sorry kek sambil senyum, kan ga bayar?
*kalau jalan pelan, dipinggir! ga semua orang sesantai anda, jangan egois, banyak yang kepentingannya lebih mendesak, banyak yg bayar pajak lebih besar dari anda jg ga ditengah
*Ngaku ketika salah, bertanggung jawab atas kesalahan. Jangan lupa minta maaf tentunya.
*taati aturan, pahami marka jalan, pahami rambu2 di jalan.
*sabar antri supaya keliatan kita ini bangsa pinter dan beradab. Jgn bangga seradak seruduk malu tau, bukannya keren!
*Bilang terima kasih ketika menerima sesuatu, apalagi kalau bukan hak tapi tetep diberikan
*Lakukan kewajiban, baru menuntut hak, atau kalau hak sudah diberikan jangan lupa kewajiban
*yang terpenting sadar diri, kalau ditegur orang jangan nyolot. Coba pikir, siapa tau kita yang salah. Jangan juga cuma diam kalau ditegur, minta maaf. Atau minimal "dadah" kasih tanda kalau kita mengaku salah.

Bukankah kita sudah diajarkan itu sejak kecil?? Diajarkan di PMP/PPKN/Kewarganegaraan yang kalau ga bener jawabnya kita bisa ga naek kelas. Seiring besar apakah kita telah lupa semua itu? Betapa guru kita bilang berkali2 bahwa PMP/PPKN/Kwn adalah pelajaran moral yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari2 karena kita mahkluk bermoral. 

Keren itu ketika kamu menjaga integritas dan martabatmu sebagai manusia. Bukan seberapa mahal/keren mobil, motor, atau gadgetmu. tapi seberapa indah lisan dan perilakumu.

Cik atuhlaah...masa yang gitu2 aja musti diingetin.

#Prihatin








Setelah 1 tahun...

Waw! Udah lama juga saya ga posting di blog ga penting ini ya hahaha....

Yap, update terakhir adalah ketika Minah, pembantu setia kesayangan keluarga kami meninggal. Tanggal 5 Maret kemarin adalah tepat 1 tahun, Minah meninggalkan kami semua. Dan......waw mau mulai darimana saya cerita ya..1 tahun terakhir banyak sekali yang terjadi, dan tidak disangka kehilangan Minah, membawa banyak sekali perubahan kepada diri saya dan bahkan keluarga saya.

Positif? Pasti....Saya jarang pesimis apalagi negatif, saya selalu melihat kehidupan ini dari sisi baiknya. Bukan sok positif tapi emang saya begitu orangnya.

Sepeninggal Minah, entah kenapa saya jadi lebih perhatian sama keluarga. Terlebih ketika kakak saya divonis mengidap penyakit kelainan darah hanya selang beberapa hari kami kehilangan Minah. Saya sih ga nangis2 denger berita itu, beda sama mama yang merasa (amit2) Kakak bakalan ga panjang umur (krn kata dokter ga ada obatnya) bukan sok tegar. Tapi saya lebih suka melihat sisi lain ketimbang meratapi nasib. Kalau ga bisa sembuh kenapa ga live with it aja?? 

Toh darah tinggi, diabetes, bahkan DBD juga ga ada obatnya tapi banyak yang berumur panjang kan. Bahkan papa saya yang mengidap komplikasi jantung sejak 2007 juga skr sehat2 aja. Saya ga suka jadi lemah dan melihat orang bersikap lemah, karena saya yakin ditengah kedukaan yang datang bertubi2 pasti ada berkah yang menanti.

Permasalahan ga selesai sampai disitu. Selain kakak saya kena penyakit kelainan darah yang ga ada obatnya. Fakta lain bikin saya merinding kalau mengingat kejadian ini dulu.

Papa udah lama pensiun, kurang dengar, punya sakit jantung, diabet, asam urat dll
Mama 1-2 tahun lagi pensiun, punya darah tinggi, kerjaan notarisnya sudah nyaris tidak ada
Teteh/kakak karena sakitnya, nyaris tidak boleh kerja dalam jangka panjang. Bisa kapan aja (amit2) mengalami kegawatan, dan tahun 2014 aja udah 4 kali masuk rumah sakit.
Saya, Baru aja keluar kerja, dan nyoba2 dagang villa di pangandaran.


Pertanyaannya adalah: siapa yang gawe a.k.a cari duit buat biaya bulanan, obat dan ke dokter papa sama teteh?

Jreeeeng.........

Dan sejak saat itu hingga hari ini, saya (mau ga mau) jadi tulang punggung keluarga....

Fakta yang mungkin bikin mati bediri para tulang punggung, sekedar gambaran...

Papa: biaya obat/bulan min: 3jt, belum termasuk check up dan amit2 kalau ke RS
Mama: biaya listrik makan dll kita berlima (+pembantu) min. 5jt + cicilan2 yg bikin merinding. akumulasi hutang tembus di 3 digit 
Teteh: 5jt/10jt/100jt??? unpredictable (ini bikin makin komplit)

Lalu apa yang keluarga kami punya:

Villa baru jadi, laku nya cuma tanggal merah hasil bedol tabungan saya+ngutang
Untungnya mama banyak invest tanah, tapi mama ga bisa jualnya.
Teteh, boro2 punya tabungan. Gawe aja kan ama mama

Yang masih bisa cari duit di keluarga ini? s a y a dan hanya saya.


Singkat cerita semua saya jalanin, mulai dari jualin mobil kesayangan yang saya beli sendiri buat bayar hutang, Sekolahin bpkb motor, dagang villa sampe banyak di unshare di path, di unfriend di fb, di delcont dll dan yg terakhir jd makelar tanah dadakan. dijual sedikit demi sedikit mengurangi beban hutang. Walaupun harus mengalami konflik yg tidak sedikit dengan orang tua karena gengsi dan idealismenya, Walaupun harus dibenci, dibilang anak kurang ajar, atau apapun tapi sekarang mereka mengerti bahwa saya keras buat keselamatan keluarga saya yang hampir diambang kehancuran.

Dan akhirnya kita bisa berada di posisi "agak aman" setidaknya untuk hari ini.

Lalu kalau ada yang bertanya kapan saya menikah? Saya pengen balik nanya, kalau anda diposisi saya, anda kapan akan menikah? Dan karena ini juga saya jarang posting di blog saya. So much things to do...

Meski begitu alhamdulillah, perlahan semua mulai stabil. Saya bisa beli lagi "mainan" saya, Walaupun bukan jip tua favorit, plus bonus kecil dr Tuhan, motor matik buat saya jalan2 di kota Bdg. Ajaibnya, sekarang saya bisa kasih sedikit penghasilan saya buat orang tua, dan saya bisa beliin Papa alat bantu dengar. Sebuah hal yang tidak mungkin saya lakukan ketika masih bekerja, kebayang aja ga. buat sendiri aja pas2an apalagi ngasih?

Mungkin yang kenal saya beranggapan hidup saya mudah, bahkan sesudah baca blog ini pun akan ada yang bilang, bahwa apa yang saya alami masih sangat mudah dan bilang saya cemen. Tapi saya ga peduli, karena saya yang jalani, dan mereka yang bicara seperti itu mereka tidak paham kesulitan yang saya alami. Mereka tidak paham rasanya punya mobil, punya rumah, tapi dililit hutang tanpa bisa bayar, ditambah harus ngurusin 2 orang sakit luar biasa. Belum tentu mereka bisa survive bila ada di posisi saya. Mereka hanya bicara.

Mereka juga tidak paham rasanya harus tertunda untuk sukses, harus tertunda untuk membangun keluarga, harus tertunda untuk merasakan apa yang sudah diraih teman2 seangkatan yg sudah pada sukses duluan bahkan sudah pada punya anak. Sedangkan saya, jangankan sukses dan punya anak. orang tua aja malu kalau ditanya tetangga "Argeu kerja apa?" Karena saya memang tidak kerja, di jam kerja seringkali saya ada di rumah. Tapi kalau disebut bisnis travel atau owner villa juga duitnya recehan.

Kenapa ga kerja? Mau sih...tapi emang ada ya tempat kerja yang bisa tiba2 saya ijin buat nganter teteh ke RS gara2 ada kegawatan, tapi bisa berkali2? Kalau ada mau tuh...

Dan saya percaya pada bisnis yang saya jalani sekarang, kalaupun mau dijalani sambil kerja juga bisa. Tapi mungkin nanti kalau ada momennya atau ada yg berbaik hati ngasih saya kesempatan.

Haaah.....begitu banyak yang terjadi dalam 1 tahun, and im survived..