Senin, 28 Oktober 2013

The Chronicle of Me and Puri Argenia Inc. *part 1* (bosan jadi pegawai #ceritanya)

Seperti yg udah diceritakan di postingan sebelumnya yg berjudul "This is Me", meski berada di dunia kerja yang amat menyenangkan (di media) namun tetap saja titik jenuh tetap ada. Apalagi makin kesini ga bisa dipungkiri kalau angka kebutuhan pokok dan yang tidak pokok tapi di pokok2in makin meningkat, alias makin mahal. Seperti nongkrong ngopi2 cantik minggu, touring tiap bulan dan modif motor/mobil jadi kebutuhan pokok saat ini. #gaulgela

Keadaan ini membuat saya harus putar otak, meski banyak yang bilang saya masih muda dan belum menikah (walaupun temen2 dah pada nikah) tapi saya masih normal #gagalfokus 

Ehm... Maksudnya muda dan single bukan berarti bikin kita ga boleh sukses kan? Setiap orang punya hak buat sukses dan sumpahnya punya duit sendiri dan gak berkekurangan itu sangat nikmat loh! #yaiyalah,  apalagi buat orang tukang nongkrong kayak saya, dimana ongkos nongkrong makin mahal sekarang ini. Kemudian saat itu tepatnya pada hari minggu (ku tidak turut ayah ke kota) saya mulai berpikir bahwa saya musti punya pekerjaan yang flexible secara waktu tapi besar secara finansial....jawabannya apa? Mana ada?! tukang tambal ban aja, jaman sekarang super sibuk, ya ga?

Satu2nya jawaban ya usaha, tapi usaha apa saya belum tahu...satu2nya usaha saya yg bener2 established dan sudah berjalan selama ini adalah usaha menyewa2kan villa di Pangandaran yang sudah saya rintis sejak 2004. Meskipun hasilnya "do re mi" tapi lumayan buat tambah2 pemasukan keluarga. Hingga suatu saat saya heran kenapa pegawai saya kok masih belum aja ngirim laporan keuangan, ngasih kabar juga ga...waktu itu saya masih kerja di salah satu raksasa media di Jakarta. Saya coba telepon, setelah beberapa kali telepon dan saya tegur untuk segera memberi laporan keuangan bulan itu, akhirnya saya dikejutkan dengan fakta bahwa profit bulan ini mengalami depresiasi sampe 50%! Jedang banget gak tuh?! Setelah diselidiki, ternyata banyak yang "ga bener" setelah pengurusan villa saya serahkan kepada anak Almarhum penjaga villa saya yang lama. Saya pikir selama ini dia belajar, ternyata tidak..

Berbekal kondisi tsb, ditambah rongrongan orangtua yg tidak tahan saya berada di luar kota, ditambah keinginan untuk sukses, ditambah keinginan untuk mencari pengalaman baru (yap! Saya pengen tau banget orangnya), ditambah....pokoknya banyak banget deh tambahannya. Akhirnya saya memutuskan resign jadi eksmud wannabe dan lebih memilih jadi anak pantai... 

Hal pertama yang saya buat adalah master plan, namanya otodidak, tau bener tau gak, cuma saya sebut aja ini sebagai masterplan:

Nama Perusahaan: Puri Argenia Inc.
Bidang pekerjaan: Guest House, Kostel, Shuttle
Modal awal: 50jt (hasil jual mobil, gadein motor, dan sedikit tabungan kawin yang ga jadi)

Kenapa namanya Puri Argenia, Argenia itu diambil dari nama saya dan kakak, Argeu dan Kania. Kenapa guest house? Karena bikin hotel belom sanggup di modal. Kenapa kostel? Karena buat di lokasi yg akan dibangun kostel nantinya lebih prospektif buat jadi kos2an berfasilitas hotel ketimbang yg lain2. Kenapa Shuttle? Karena sy mengerti otomotif dan dengan adanya dua cabang properti rasanya transportasi akan diperlukan para penghuninya nanti. Ceruk pasar ini yg saya ambil. Modalnya 50jt? Iya adanya buat sementara cuma segitu...yg penting jalan aja dulu, saya yakin Tuhan tidak akan menyulitkan umatnya yg mau berusaha, yang terpenting kemauan dulu. Baru jalan akan mengikuti. 

Singkat cerita, setelah resign dari kerjaan yang saya pikir, saya ini gak ada bagus2nya. Saya dikejutkan dengan undangan via outlook dari bos saya bahwa ada undangan farewell party karena saya mau resign. What?! Saya yg mau resign kok malah dipesta-in? Malu bgt! Karena saya dikenal paling banyak nanya, dan saya ga mau nanya lagi karena ini hari terakhir saya, akhirnya saya diam dan manut2 aja diajak ke Restoran Swiss Bernama Marche di Grand Indonesia jkt pusat.

Setelah pesen lamb chop dan juice buah naga campur apa lupa, sampai lah kita di acara inti. Saya ditodong untuk melakukan opening speech, such an honor for me! Yaudah, dengan sedikit canggung dan bingung mau ngomong apa sangking malunya. Akhirnya saya bilang alasan saya resign, berikut kesan luar biasa dan berbagai pelajaran sangat berharga yang saya dapat selama bekerja disana. Gak disangka mereka merasa kehilangan saya (sempet terharu asli). Disana saya dikasih tau apa kelebihan saya, dibalik galaknya Mba Evi dan Metta ternyata tersimpan sedikit pujian dari kinerja saya. Mulai dari pencapaian saya saat berhasil meraih reach twitter tertinggi di acara Sabotase bersama Geisha di I-Radio, semangat pantang menyerah biar dimarahin berkali2, kemampuan mengorganisir iklan2 Hard Rock Fm jkt yg bejibun, sampai tulisan2 saya di Website Hard Rock fm dan I-Radio yg kata Mba Evi ngangenin. Thanks guys! Kalian membuat saya merasa berharga! Ditambah baliknya dianterin Mba Evi sampe shuttle travel di hotel Kartika Chandra, kapan lagi dianterin atasan coba?






Sepanjang perjalanan jakarta-bandung yg sepi karena waktu saat itu menunjukan pukul 1 pagi, membuat saya berpikir. Betapa mudahnya Tuhan membolak-balikan hidup seseorang. Dari seorang pegawai menjadi seorang pemberi gaji. Dari meminta jadi memberi, dari bersama jadi sendiri. Dari jakarta lompat ke pangandaran hanya dalam hitungan bulan. Apapun bisa terjadi atas kehendakNYA, begitu banyak yang terjadi di 2013 ini dan saya banyak belajar. Postingan kali ini mau saya tutup dengan sebuah quote dari Pramoedya Ananta Toer: 

"Berbahagialan dia yg makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya sendiri, dan maju karena pengalamannya sendiri"


See you on the next post...Thanks Mba Evi, Metta, Sabrina, 'Cici' Nesya, Imy dan my roomate Febryarta yg ngakunya masih normal hehe...kalian luar biasa Digitalnya! 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar